teori organisasi
Studi
Kasus Dinamika Kelompok
Resume
ini disusun untuk memenuhi tugas teori organisasi yang diampu oleh Pak Mohamad
Sholeh, S.pd., Mpd.
Nama
Kelompok:
Riskiyatul
Hasanah 17010714021
Achmad
Candra W. 17010714042
Putri
Ayu A. 17010714046
Indri
Irawati 17010714070
MANAJEMEN
PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk
sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Manusia tidak dapat
hidup tanpa bantuan orang lain, merupakan suatu konsesus mutlak dan tertanam
dalam benak setiap insan manusia sehingga ini bisa dikatakan bahwa manusia
tidak mampu bertahan hidup sendiri. Sejak dilahirkan ke dunia sampai meninggal
dunia, manusia selalu terlibat dalam interaksi. Oleh karena itu manusia
cenderung melakukan interaksi dan kerjasama satu dengan yang lainnya untuk
mempermudah mencapai tujuan.
Kumpulan manusia yang
memiliki tujuan bersama, harapan bersama, kegiatan bersama, norma yang
disepakati bersama secara umum disebut dengan kelompok. Kelompok adalah
sekumpulan orang atau individu yang terorganisir, dengan kesamaan kegiatan dan
tujuan yang sama sehingga tujuan dari kelompok ditentukan bersama-sama.
Sedangkan dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan
untuk meningkatkan nilai kerjasama kelompok untuk menumbuhkan dan membangun
kelompok semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu
sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan tujuan, satu norma, dan cara penyampaian
yang disepakati bersama.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa itu
pengertian dinamika kelompok?
2.
Bagaimana studi
kasus dalam dinamika kelompok?
3.
Bagaimana
strategi menghadapi dinamika kelompok?
4.
Apa saja metode
yang digunakan pemimpin untuk menjaga keharmonisan dalam kelompok?
5.
Sebutkan
keunggulan dan kelemahan kelompok!
6.
Jelaskan
pembentukan kelompok!
C.
TUJUAN
1. Mengetahui
pengertian dinamika kelompok
2. Mampu
menjelaskan studi kasus dalam dinamika kelompok
3. Mampu
menjelaskan strategi menghadapi dinamika kelompok
4. Mengetahui
metode untuk menjaga keharmonian dalam kelompok
5. Dapat
mengetahui pula keunggulan dan kelemahan kelompok
6. Mengetahui
pembentukan kelompok
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri
dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas
antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan
kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu
dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling
berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.
B. STUDI KASUS DALAM DINAMIKA KELOMPOK
Stusi kasus dalam dinamika kelompok muncul karena
adanya hubungan birokratis yang terjadi secara vertikal dan untuk menghadapi
konflik secara vertikal tersebut. Pimpinan cenderung menggunakan struktur
hierarki dalam hubungannya dengan otoritas. Konflik organisasi dalam perusahaan
ini dapat terjadi karena pimpinan berusaha untuk mengendalikan aktivitas dan
tindakan yang dilakukan oleh bawahannya (Wijono, 2010).
C. STRATEGI MENGHADAPI DINAMIKA KELOMPOK
Kasus dalam dinamika kelompok dapat diselesaikan melalui perundingan. Cara
ini dilakukan dengan melakukan dialog terus menerus antar kelompok untuk menemukan
suatu penyelesaian maksimum yang menguntungkan kedua belah pihak. Melalui
perundingan kepentingan bersama dipenuhi dan ditentukan penyelesaian yang
paling memuaskan.
Selain itu, kedua belah pihak dapat menyadari akan
pentingnya keterbukaan dalam menghadapi konflik, pencairan dengan melakukan
dialog untuk mendapatkan suatu pengertian, dan belajar empati, dengan melihat
kondisi dan kecemasan orang lain sehingga didapatkan pengertian mengenai orang
lain, sehingga keduanya dapat berusaha untuk menciptakan komunikasi secara
terbuka, melalui dengan melihat kekurangan dan kelebihan masing – masing ide
yang dikemukakan, dan berusaha untuk mencari titik temu dalam menyelesaikan
konflik yang terjadi.
D. METODE YANG DIGUNAKAN PEMIMPIN UNTUK MENJAGA
KEHARMONISAN DALAM KELOMPOK
1.
Metode Penghindaran (avoidance)
Metode
ini dilakukan pemimpin dengan menjadi tidak kooperatif dan tidak asertif,
menyembunyikan ketidaksetujuan, menarik diri dari situasi dan tetap netral
2.
Metode Sama Rata (smoothing)
Seorang
pemimpin yang bergaya smoothing lebih memusatkan perhatian pada upaya untuk
memuaskan pihak lain daripada diri sendiri. Pemimpin menjadi kooperatif tetapi
tidak asertif yang tujuannya untuk mempertahankan keharmonisan organisasi
3.
Metode Kompetisi (competition)
Orientasi
pada diri sendiri yang tinggi dan rendahnya kepedulian terhadapkepentingan
orang lain, mendorong untuk menggunakan taktik “saya menang, kamu kalah” serta
menekan pihak lain dengan wewenang yang dimiliki
4.
Metode Kompromi (compromise)
Gaya
ini menjadikan seorang pemimpin menjadi kooperatif dan asertif pada tingkat
yang sedang yang secara seimbang memadukan antara kepentingan sendiri dan
kepentingan pihak lain
5.
Metode Pemecahan Masalah (problem solution)
Metode
ini melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk duduk bersama, mengidentifikasi
masalah kemudian mencari solusi dimana semua pihak diuntungkan
Untuk mengatasi konflik struktural, seorang pemimpin
sebaiknya menggunakan metode kompromi (compromise) karena dalam menangani
konflik yang erat kaitannya dengan hirarki jabatan pekerjaan ini, seorang
pemimpin harus memadukan antara kepentingan pihak 1 dan pihak 2 sehingga
konflik dapat terselesaikan.
E. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN KELOMPOK
1.
Kelebihan
Kelompok
Keterbukaan antar
anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi dan pendapatanggota yang
lain.
Kemauan anggota
kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan kepentingan
pribadi demi.
Kemampuan secara
emosional dalam mengungkapkan kaidah dan telah disepakati kelompok.
2.
Kekurangan
Kelompok
Kelemahan pada kelompok
bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang
berjauhan yang dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
F. PEMBENTUKAN KELOMPOK
Pembentukan kelompok diawali dengan
adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu
akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama
dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
Pembentukan kelompok dilakukan
dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota(siapa yang menjadi ketua atau
anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara
individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan
yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya
kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi
kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam
kelompok mudah terjadi.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam dinamika pada studi kasus munculkarena adanya
hubungan birokratis yang terjadi secara vertikal dan untuk menghadapi kasus
dalam dinamika kelompok dapat diselesaikan
melalui perundingan yang dilakukan secara terus menerus.
B.
SARAN
Dari pembahasan diatas dapt disimpulkan, kelompok
yang mempunyai konflik yang menyeleweng dari aturan dinamika kelompok
seharusnya lebih memperhatikan aturan yang berlaku pada dinamika kelompok
menurut metode metode yang berlaku.


Komentar
Posting Komentar